AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Jumat, 14 Mei 2010

Sejarah Hadirnya PMII Di Kota Tidore Kepulauan

Secara Yuridis formal, PMII Cabang Tidore telah ada semenjak tahun 2004. namun keberadaan PMII Cabang Tidore pada tahun 2004 tersebut adalah sebuah kehadiran prematur dan terkesan di paksakan untuk kepentingan kongres PMII pada tahun 2005 yang di laksanakan di Bogor. jadi, awal keberadaan Kehadiran PMII Cabang Tidore adalah akibat dari kepentingan Kongres semata, hingga keberadaannya dapat terakomodir menjadi Peserta penuh yang dapat menentukan siapa pemimpin kedepan PMII secara nasional pada waktu itu. PMII Cabang Kota Tidore selama tiga periode kepengurusan dipegang oleh Mahasiswa-mahasiswa/Sahabat/i PMII dari PMII Cabang Ternate, selama itu pula masyarakat Tidore khususnya Mahasiswa yang menempuh study di Tidore tidak pernah mengetahui tentang keberadaan sebuah wadah pergerakan yang mengatasnamakan Tidore. Masuknya PMII ke ranah Limau Duko (Nama lani Tidore) tidak terlepas dari desakan-desakan mahasiswa Tidore yang menimba ilmu di Sulawesi Utara (Manado) yang juga berproses di PMII tercinta ini agar segera menyerahkan mandat organisasi ini kepada para mahasiswa yang berada di Tidore.

Setelah Kongres XV PMII di Bogor barulah PMII Cabang Kota Tidore Kepulauan yang selama tiga periode bermarkas di Ternate benar-benar pindah markas ke Tidore yang beranggotakan dan benar-benar di urus oleh Mahasiswa yang menimba ilmu di Tidore. Sahabat Iswan Salimlah yang kemudian pada waktu itu (tahun 2006) memboyong PMII dari Ternate ke Tidore. Hal ini berawal dari Sahabat Iswan Salim yang kebetulan mengikuti Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII pada Komisariat STAIN Ternate. Sahabat Iswan Salim adalah Mahasiswa yang menempuh study di Universitas Nuku Tidore. setelah mengikuti MAPABA, yang bersangkutan kemudian kembali ke tidore dengan misi membumikan sebuah wadah pergerakan di Kota Tidore Kepulauan.

pada masa-masa awal perintisannya, Keseharian aktifitasnya hanya diisi dengan melakukan sosialisasi organisasi kepada teman-teman sekampus, namun upaya yang dilakukan belum menemukan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan sebelum kehadiran PMII, telah hadir organisasi nasional lain yakni HMI yang pada saat itu memang telah menguasai seluruh kampus yang ada di Kota Tidore Kepulauan. Namun sebuah tekad telah di ikrarkan dan upaya terus dilakukan hingga pada suatu saat ia menemukan sekelompok mahasiswa yang pada saat itu mendiami secretariat Teknik Universitas Nuku. Dari sanalah PMII benar-benar mendapat ruang untuk kemudian dikembangkan.



Deklarasi Agent 007


Sebelum PMII benar-benar membumi menjadi sebuah wadah pergerakan di ranah Limau Duko, ada sejarah penting yang selalu diingat dan dikenang oleh Sahabat/i di sini. peristiwa ini adalah Deklarasi Agent 007. Momentum yang didasari semangat perubahan ini berawal dari sebuah diskusi kecil-kecilan, diskusi akan kebijakan pemerintah yang selalu tidak populis. Diskusi itu kemudian melahirkan sebuah kesepakatan bahwa dalam mendorong perubahan harus ada sebuah wadah secara nasional yang bisa menjadi tempat aktualisasi dan tempat menyalurkan kritisisme Mahasiswa Tidore, namun wadah yang bersangkutan harus mampu menjaga jarak dengan pemerintahan. Ada beberapa item terpenting yang dapat di petik dalam naskah deklarasi tersebut adalah:
  1. Menghadirkan sebuah Organisasi Nasional yang mampu memberikan angin perubahan bagi masyarakat Limau duko.
  2. Organisasi ini harus berdiri secara Independent dan tidak kemudian membebek pada pemerintah untuk kepentingan sesaat dan sesat.
  3. Meminta PMII dari mahasiswa – mahasiswa Ternate yang selalu mengatasnamakan Tidore.
Deklarasi itu dilakukan oleh tujuh orang mahasiswa sehingga di namakan Deklarasi agen 007 (he he kayak James Bond). Mahasiswa-Mahasiswa tersebut adalah Sahabat Iswan Salim; A.R.Tomawonge; Iksan Sawal; Mochtar Ibrahim; Muhammad Irfan; Ridwan Dien; Dan Bakri. Deklarasi ini di laksanakan di Sekretariat Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Nuku Tidore.



Mapaba I dan Konflik


Setelah Deklarasi agen 007, Langkah pertama yang diambil dalam melakukan pengembangan Organisasi ini adalah melakukan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). Kegiatan ini dilakukan di Universitas Nuku pada tanggal 26 November 2006 tepatnya pada hari Kamis. Kegiatan yang direncanakan akan berjalan dengan baik ini ternyata mendapat sedikit rintangan yang cukup berarti, dimana ada sekelompok mahasiswa Universitas Nuku yang mengatasnamakan dirinya pengurus BEM UNNU melakukan sebuah gerakan dengan target membubarkan Kegiatan MAPABA I PMII ini.
Mereka beralasan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak meminta izin terlebih dahulu kepada lembaga kemahasiswaan tertinggi itu. Namun apapun alasannya, tindakan mRata Penuhereka tidak dapat dibenarkan, sebab sebelumnya ada seorang mahasiswa terlebih dahulu membocorkan rencana mereka kepada Sahabat Iswan Salim selaku Ketua Panitia MAPABA saat itu.
Kehadiran mereka pada pagi itu membuat suasana menjadi kacau, yang menyebabkan terjadi adu mulut yang cukup alot hingga terjadi pelemparan kursi oleh seorang peserta MAPABA terhadap mereka yang mau membubarkan kegiatan tersebut. Kekisruhan pagi itu membuat kegiatan tertunda beberapa jam, kegiatan yang seharusnya dibuka Oleh Sekertaris Kota pada pukul 08.00 terpaksa dibuka pada pukul 09.00. setelah kedua belah pihak di amankan oleh Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswan Universitas Nuku.
Kegiatan MAPABA tetap dilaksanakan diuniversitas nuku selama tiga hari. dan Mulai pada saat itu PMII kemudian membumi hingga saat ini di Kota Tidore Kepulauan…. dan semoga tetap membumi di ranah yang membutuhkan sebuah gerakan kaum intelektual muda yang mencintai perubahan. dan semoga bisa menjadi lembaga penunjang pilar perubahan di Kota Tidore Kepulauan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar