Setan Republik Yang di Kisahkan dalm lagu.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Selasa, 18 Januari 2011
Kamis, 06 Januari 2011
Tanda-Tanda Kiyamat : Realitas di Ujung Hidung Kita
Saat lagi berselancar di dunia maya, saya menemukan tulisan-tulisan tentang kiyamat. dan yang membuat saya tertarik adalah, dari sebagian tanda-tanda kiyamat yang di kabarkan Al-Quran dan Hadist Rasullulah 14 abad yang lalu, telah Nampak terjadi di ujung hidung kita. Dan yang lebih menarik lagi adalah, hal-hal tersebut ternyata cukup baik di konsumsi oleh kita dalam kehidupan sehari. Jadi saya memutuskan untuk membaginya sebagai bahan introspeksi untuk kita semua.
Kiyamat merupakan hal yang harus kita percayai, karena dalam Al Quran sudah jelas kalau Kiyamat akan terjadi entah kapan.
Tanda-Tanda Kecil akan terjadinya Kiyamat
- Diutusnya Rasulullah saw => Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiyamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)
- Disia siakannya Amanat => Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiyamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiyamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah Kiyamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiyamat.” (HR Bukhari)
- Penggembala menjadi kaya => Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda Kiyamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)
- Sungai Efrat berubah menjadi emas => Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi Kiyamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
- Baitul Maqdis dikuasai umat Islam => ”Ada enam dari tanda-tanda Kiyamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).
- Banyak terjadi pembunuhan => Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi Kiyamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)
- Munculnya kaum Khawarij => Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiyamat.” (HR Bukhari).
- Banyak polisi dan pembela kezhaliman => “Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesuatu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)
Yang bela Kejaliman pada kepanasan
- Perang antara Yahudi dan Umat Islam => Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi Kiyamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
- Dominannya Fitnah => Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi Kiyamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).
- Sedikitnya ilmu, Merebaknya perzinahan, Banyaknya kaum wanita => Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiyamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)
- Bermewah-mewah dalam membangun masjid => Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda Kiyamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Berlomab-lomba dalam membangun masjid yang megah
- Menyebarnya riba dan harta haram => Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi); => Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)
Dari mana aja yang penting untung
- Menggembungnya bulan => Rasulullah saw bersabda: ” di antara sudah mendekatnya Kiyamat ialah menggembungnya bulan sabit(awal bulan) ” dishahihkan AlBaani di Ash Shahihah nomor 2292 dalam riwayat yang lain dikatakan “di antara sudah dekatnya hari Kiyamat ialah bahwa orang akan melihat bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam dan masjid akan dijadikan tempat untuk jalan jalan serta meluasnya mati mendadak” (Ash Shahiihah AlBani 2292)
Umroh telah di ganti namanya menjadi "Wisata (Jalan-Jalan) Religi"
Selain dari tanda-tanda kecil kyamat yang telah mulai terrealisasi di atas, ada tanda-tanda besar terjadi kiyamat, yang benar-benar menjadi pertanda bahwa waktu kiyamat sudah sangat dekat, di antara tanda-tandanya yang saya dapatkan adalah seperti di bawah ini :
Tanda-Tanda besar akan Terjadinya Kiyamat
Sedangkan tanda-tanda Kiyamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana Kiyamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.
Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda Kiyamat besar di antaranya:
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.
Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)
Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari Kiyamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiyamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad)
Karikatur di minta dari : http://coretanpinggir.com/
Karikatur di minta dari : http://coretanpinggir.com/
Selasa, 04 Januari 2011
TRI SIKAP JAKARTA
1. Sikap Bidang Politik
a. Kapitalisme, imperialisme, dan segala bentuk manifestasinya yang merupakan penghisapan manusia atas manusia dan bangsa adalah nyata-nyata bertentangan dengan agama dan mutlak harus dihapuskan.
b. Mutlak bubarnya PKI dan Ormas-ormasnya sebagai hukuman revolusi yang adil terhadap gerakan kontra revolusioner G 30 S/PKI telah digagaskan dan dilaksanakannya, yang nyata-nyata suatu gerakan perebutan kekuasaan pemerintahan yang sah.
c. Mutlak perlu meningkatkan kewaspadaan dan mencegah segala kemungkinan adanya kegiatan gerilya politik oleh neo-PKI.
d. Kewaspadaan dan pencegahan itu akan menjadi sempurna kalau secara ideal ialah ajaran-ajaran yang menjadi pegangan PKI dikikis habis.
e. Adanya partai-partai politik, organisasi-organisasi massa dan golongan-golongan yang ada sekarang ini yang setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945 dan penyelesaian revolusi nasional adalah mutlak perlu.
a. Kapitalisme, imperialisme, dan segala bentuk manifestasinya yang merupakan penghisapan manusia atas manusia dan bangsa adalah nyata-nyata bertentangan dengan agama dan mutlak harus dihapuskan.
b. Mutlak bubarnya PKI dan Ormas-ormasnya sebagai hukuman revolusi yang adil terhadap gerakan kontra revolusioner G 30 S/PKI telah digagaskan dan dilaksanakannya, yang nyata-nyata suatu gerakan perebutan kekuasaan pemerintahan yang sah.
c. Mutlak perlu meningkatkan kewaspadaan dan mencegah segala kemungkinan adanya kegiatan gerilya politik oleh neo-PKI.
d. Kewaspadaan dan pencegahan itu akan menjadi sempurna kalau secara ideal ialah ajaran-ajaran yang menjadi pegangan PKI dikikis habis.
e. Adanya partai-partai politik, organisasi-organisasi massa dan golongan-golongan yang ada sekarang ini yang setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945 dan penyelesaian revolusi nasional adalah mutlak perlu.
2. Sikap Bidang Ekonomi
a. Ketidakadilan dan ketidakmakmuran harus segera diubah menjadi keadilan dan kemakmuran. Suatu fakta, rakyat yang kekurangan dan kesulitan terlalu banyak jumlahnya.
b. Berpegang pada prinsip Berdikari, menolak bantuan-bantuan luar negeri yang mengikat, bersihkan pejabat-pejabatn yang tidak mampu dan berwatak profetur.
c. Modal domestik dan kegiatan perekonomiannya harus diberi batasan diusahakan dengan begitu rupa sehingga tidak mencegah kegiatan perekonomian rakyat yang sepenuhnya untuk kepentingan nasional Indonesia.
d. Masa aksi mahasiswa yang tergabung di dalam KAMI di samping massa aksi golongan lain yang nyata-nyata berpihak pada rakyat adalah aksi-aksi yang benar dan perlu dipelihara.
3. Sikap Bidang Kebudayaan
a. Kebudayaan dengan segala cabang-cabangnya mutlak perlu dikembangkan dan tidak dapat dipisahkan dengan dakwah, politik, dan penyempurnaan kepribadian nasional.
b. Sikap a priori terhadap penolakan kebudayaan dari luar adalah tidak dibenarkan.
c. Pelaksanaan kegiatan kebudayaan dengan segala cabangnya untuk kebutuhan dakwah dan menyampaikan kebenaran melalui cara-cara yang lazim di dalam kesenian haruslah mempunyai motif konkrit dan realistik dan bukannya abstrak.
d. Kebudayaan dan segala cabang-cabangnya haruslah mengandung nilai-nilai kebenaran ajaran agama, estetika, tinggi mutu, dan punya sasaran.
e. Seni poster, seni drama, dan pembentukan panduan-panduan suara adalah relatif lebih perlu dikembangkan dan diintensifkan, memiliki segi praktis yang bisa dilaksanakan dan tanpa mengabaikan cabang-cabang yang lain.
Musyawarah Kerja Nasional I
Jakarta, 6-16 Februari 1966
Senin, 03 Januari 2011
DEKLARASI INTERDEPENDENSI PMII-NU
- Sejarah mencatat, bahwa PMII dilahirkan dari pergumulan panjang mahasiswa nahdliyin, dan sejarah juga membuktikan bahwa PMII telah menyatakan independensinya melalui Deklarasi Munarjati tahun 1972.
- Kerangka berpikir, perwatakan dan sikap sosial antara PMII dan NU mempunyai persamaan karena dikemas dalam pemahaman Islam Ahlusunnah wal Jamaah.
- PMII insyaf dan sadar bahwa bidang dan lahan perjuangan sangat luas dan bervariatif sesuai dengan nuansa usia, jaman dan bidang garapannya.
- PMII insyaf dan sadar bahwa dalam melakukan perjuangan diperlukan untuk saling tolong-menolong Ta’awanu alal birri wattaqwa’, ukhuwah Islamiyah (izzul islam wal muslimin) serta harus mencerminkan Mabadi Khairu Ummah” (prinsip-prinsip umat yang baik), oleh karena PMII siap melakukan kerjasama.
- Karena itu PMII dengan NU mempunyai persamaan-persamaan dalam persepsi keagamaan dan perjuangannya, visi sosial dan kemasyarakatan, ikatan historis. Maka untuk menghilangkan keragu-raguan serta saling curiga dan sebaliknya untuk menjalin kerjasama program dan kualitatif dan fungsional, baik melalui program nyata maupun persiapan sumber daya manusia. PMII siap meningkatkan kualitas hubungan dengan NU atas dasar prinsip berkedaulatan organisasi penuh, interdependensi, dan tidak ada intervensi secara struktural dan kelembagaan, serta prinsip mengembangkan masa depan Islam Ahlussunnah wal Jamaah Indonesia.
Ditetapkan di : Pondok Gede, Jakarta
Pada Tanggal : 29 Oktober 1991
Minggu, 02 Januari 2011
INDIKASI KORUPSI PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN PADA HASIL AUDIT BPK RI PERWAKILAN MALUKU UTARA TAHUN 2008
Sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Maluku Utara No 8.3/LHP-LK/XIX.TER/06/2009 tentang laporan atas kepatuhan dalam kerangka pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan untuk tahun 2008. kami mencoba untuk melakukan analisis secara mendalam terkait dengan hasil audit tersebut. Ada beberapa hal yang coba kami analisa, di antaranya adalah temuan BPK RI Perwakilan Malut yang kemudian menitik beratkan pada beberapa persoalan mendasar yang di di garisbawahi oleh BPK RI Perwakilan Maluku Utara. di antara persoalan tersebut adalah :
- Pengeluaran Kas Tanpa Surat Perintah Pencairan Dana Belum Dipertanggungjawabkan Per 31 Desember 2008 Sebesar Rp4.765.627.035,00
- Belanja Operasional pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp13.167.652.500,00 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya
- Dinas Pekerjaan Umum Belum Menarik Uang Muka Sebesar Rp186.824.636,00 atas Pekerjaan Pembangunan Jalan Tomadou Talaga yang Batal Dilaksanakan dan Berpotensi Merugikan Keuangan Daerah
- Proses Lelang 20 Pekerjaan Pembangunan Fisik serta 14 Pengadaan Meubelair dan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Senilai Rp6.797.743.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan
- Pengelolaan Beasiswa Tugas Belajar Kota Tidore Kepulauan Senilai Rp745.340.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan.
- Pembangunan Dapur dan Pemasangan Paving Stone Kediaman Walikota Tidore Kepulauan Senilai Rp346.000.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan
Dari hasil analisis yang kami ajukan ini, kami berharap agar persoalan ini jagan di abaikan dan di biarkan berlarut-larut sehingga menyebabkan sikap pejabat di daerah menjadi seperti kebal hukum dan menganggap bahwa korupsi adalah perbuatan biasa yang sulit terjangkau tangan-tangan hukum yang suci.
Dalam resume BPK tentang laporan atas kepatuhan dalam kerangka pemeriksaan laporan keuangan pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk tahun 2008. BPK RI menyatakan memberikan opini tidak menyatakan pendapat (Disclaimer) terhadap temuan tersebut. Hal ini patut di pertanyak oleh kita semua. Dari keenam item di atas, terdapat dua item yang kami garis bawahi. Sebab dari kedua item tersebut mengandung indikasi korupsi yang sangat kuat. Namun kami tidak menyangkal bahwa item-item lainnya juga mengandung indikasi korupsi yang sangat kuat. Sebab dari hasil Inversyigasi dan anlisa yang kami lakukan, kami menganggap bahwa dua item yang kami paparkan di bawah ini merupakn persoalan yang harus segera di selesaikan melalui jalur hukum. Kedua item tersebut adalah sebagaimana yang kami paparkan berikut ini :
1. Belanja Operasional pada Sekretariat Daerah Sebesar Rp13.167.652.500,00 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya
Pada tahun 2008 sekretariat daerah (setda) Kota Tidore Kepulauan mengganggarkan belanja operasional sebesar Rp14.280.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp14.254.702.500,00 dengan rincian sebagai berikut:
a. Belanja Penunjang Operasional Setda sebesar Rp11.250.000.000,00
b. Iuran Apeksi sebesar Rp25.000.000,00
c. Belanja Konsultasi Tugas Pemerintahan dan Pembangunan sebesar Rp2.999.000.000,00.
Penggunaan belanja operasional diatur oleh Peraturan Walikota Tidore Kepulauan No.39 Tahun 2008 tanggal 25 September 2008 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2008 dengan uraian penggunaan sebagai berikut:
a. Belanja Penunjang Operasional Setda digunakan untuk biaya penunjang operasional setda
b. Iuran Apeksi digunakan untuk biaya iuran apeksi
c. Belanja Konsultasi Tugas Pemerintahan dan Pembangunan digunakan untuk biaya konsultasi.
Penelusuran lebih lanjut terhadap bukti-bukti atas belanja operasional diketahui bahwa:
a. Belanja Penunjang Operasional Setda sebesar Rp10.308.652.500,00, dengan rincian sebagai berikut:
1) Sebesar Rp1.536.095.000,00 dicairkan melalui SP2D GU yang didukung dengan kuitansi pengeluaran dari bendahara.
2) Sebesar Rp8.772.557.500,00 dicairkan melalui SP2D LS yang tidak didukung dengan bukti-bukti penggunaan uang secara rinci.
b. Belanja Konsultasi Tugas Pemerintahan dan Pembangunan sebesar Rp2.859.000.000,00 yang didukung dengan bukti yang lengkap, dengan rincian sebagai berikut:
1) Sebesar Rp433.500.000,00 dicairkan melalui SP2D GU yang didukung dengan kuitansi pengeluaran dari bendahara.
2) Sebesar Rp2.425.500.000,00 dicairkan melalui SP2D LS yang tidak didukung dengan bukti-bukti penggunaan uang secara rinci.
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 44 ayat (1) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah daerah.
b. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember 2007 hal Hibah dan Bantuan Daerah, penjelasan no.6 yaitu Pertanggungjawaban pemberian hibah dilakukan sebagai berikut:
1) Hibah dalam bentuk uang kepada instansi vertikal (seperti: kegiatan TMMD, pengamanan daerah, dan penyelenggaraan Pilkada oleh KPUD) dan Organisasi semi pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, Korpri dan PKK) dipertanggungjawabkan oleh penerima hibah sebagai obyek pemeriksaan, dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana, bukti-bukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian hibah dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2) Hibah dalam bentuk uang kepada organisasi pemerintah (seperti Ormas dan LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk bukti tanda terima uang dan laporan realisasi penggunaan dana sesuai naskah perjanjian hibah, yang pengaturan pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Hal tersebut mengakibatkan peruntukkan belanja operasional tidak melalui mekanisme yang sesuai ketentuan sebesar Rp13.167.652.500,00 dan tidak dapat diyakini kewajarannya.
Hal ini disebabkan sekretaris daerah dalam merealisasikan belanja operasional tidak
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut Sekretaris daerah menjelaskan bahwa belanja penunjang operasional tersebut digunakan untuk kegiatan instansi vertikal, kegiatan pemerintah daerah dan operasional kunjungan-kunjungan walikota dan wakil walikota ke daerah-daerah sedangkan Belanja Konsultasi Tugas Pemerintahan dan Pembangunan digunakan digunakan untuk memperlancar tugas-tugas yang menyangkut dengan urusan Pemerintah Pusat dan Daerah dan kesalahan dalam merealisasikan belanja operasional akan diperbaiki ditahun berikutnya.
BPK RI merekomendasikan kepada Walikota Tidore Kepulauan untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan kepada sekretaris daerah agar dalam merealisasikan anggaran sesuai peruntukkannya dan mempertimbangkan ketentuan yang berlaku.
Dari penjelasan di atas, dapat di tarik dua persoalan yang harus menjadi sebuah pertanyaan mendasar kepada pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Di mana anggaran sebesar Rp.11.198.057.500 dicairkan melalui SP2D LS yang tidak didukung dengan bukti-bukti penggunaan uang secara rinci. dari penjelasan yang tercatat dalam laporan keuangan, di nyatakan bahwa anggaran tersebut di gunakan untuk penunjang kegiatan setda, bayar biaya penunjang kegaiatn setda, maupun bayar penunjang kegaiatan setda. Pertanyaanya adalah, penunjang kegaiatn setda seperti apa yang di maksud di sini. Sehingga anggaran Rp.11.198.057.500 terindikasi di gelapkan oleh pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Dan dari hasil kajian mendalam yang kami lakukan, terdapat banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang muncul dalam penggunaan anggaran tahun 2008. inilah kenapa BPK kemudian meyatakan bahwa penggunaan anggaran untuk belanja operasional setda tidak wajar. (lihat lampiran)
2. Pembangunan Dapur dan Pemasangan Paving Stone Kediaman Walikota Tidore Kepulauan Senilai Rp346.000.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pada tahun 2008 dalam laporan keuangannya melaporkan adanya penambahan nilai aset tetap sebesar Rp102.897.030.464,00 dari nilai aset tetap yang dilaporkan dalam neraca tahun 2008 sebesar Rp300.177.165.155,00 dari penambahan aset tetap tersebut, Pemerintah Kota Tidore melaporkan adanya penambahan aset tetap gedung dan bangunan senilai Rp48.213.208.092,00. Salah satu komponen penambahanan aset tetap bangunan adalah adanya pekerjaan yang dilakukan dinas pekerjaan umum berupa pembanggunan kediaman walikota senilai Rp346.000.000,00 yang terbagi dalam dua buah pekerjaan yaitu pembangunan dapur senilai Rp263.750.000,00 dan pemasangan paving stone senilai Rp82.250.000,00. Anggaran tersebut berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, dengan rincian sebagai berikut:
No | Kegaiatan | Anggaran (Rp) | Realisasi (Rp) |
1. | Rehabilitasi Dapur Kediaman Walikota | 264.500.000 | 263.750.000 |
| Honorarium tim pengadaan barang dan jasa | 1.100.000 | 1.100.000 |
| Honorarium konsultan | 10.025.000 | 10.025.000 |
| Belanja dokumen/administrasi tender | 875.000 | 875.000 |
| Perjalanan dinas dalam daerah | 2.500.000 | 2.500.000 |
| Belanja modal konstruksi | 250.000.000 | 249.250.000 |
2. | Pemasangan Paving Stone Kediaman Walikota | 82.500.000 | 82.250.000 |
| Honorarium tim pengadaan barang dan jasa | 1.100.000 | 1.100.000 |
| Honorarium konsultan | 3.025.000 | 3.025.000 |
| Belanja dokumen/administrasi tender | 875.000 | 875.000 |
| Perjalanan dinas dalam daerah | 2.500.000 | 2.500.000 |
| Belanja modal konstruksi | 75.000.000 | 74.750.000 |
Pelaksanaan pembangunan dapur dan paving stone dilaksanakan oleh CV. MS berdasarkan kontrak Nomor 640/97-13/DPU/KTK/2008 dan 640/97-15/DPU/KTK/2008 keduanya ditandatangani pada tanggal 28 Oktober 2008. Konsultan perencana pembangunan dapur dilaksanakan oleh PT. TGP, berdasarkan kontrak Nomor 640/96-1.3/DPU-KTK/2008 tanggal 18 September 2008 sedangkan untuk pemasangan paving stone jasa konsultannya dilaksanakan secara swakelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tidore Kepulauan.
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pada tahun 2008 belum memiliki rumah dinas walikota. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mengadakan perjanjian sewa menyewa rumah kediaman antara kepala bagian umum sekretariat daerah dengan Drs. HAM. dengan nomor: 027/SPM/PPBD/52/KTK/2008 tanggal 1 Januari 2008 senilai Rp75.000.000,00 dan berlakuselama 12 bulan.
Penelitian lebih lanjut terhadap dokumen pelaksanaan pekerjaan diketahui sebagai berikut:
a. Pekerjaan pembangunan dapur kediaman walikota telah dibayar dengan SP2D:
1) Nomor 4735/LS/TK/08 tanggal 1 Desember 2008 senilai Rp236.787.500,00
2) Nomor 5270/LS/TK/08 tanggal 12 Desember 2008 senilai Rp875.000,00
3) Nomor 5598/LS/TK/08 tanggal 16 Desember 2008 senilai Rp12.462.500,00
4) Nomor 5767/LS/TK/08 tanggal 19 Desember 2008 senilai Rp10.025.000,00
5) Nomor 5899/LS/TK/08 tanggal 19 Desember 2008 senilai Rp3.600.000,00
b. Pekerjaan pemasangan paving stone kediaman walikota telah dibayar dengan SP2D:
1) Nomor 4734/LS/TK/08 tanggal 1 Desember 2008 senilai Rp71.012.500,00
2) Nomor 5266/LS/TK/08 tanggal 12 Desember 2008 senilai Rp875.000,00
3) Nomor 5599/LS/TK/08 tanggal 16 Desemer 2008 senilai Rp3.737.500,00
4) Nomor 5650/LS/TK/08 tanggal 17 Desember 2008 senilai Rp3.025.000,00
5) Nomor 5892/LS/TK/08 tanggal 19 Desember 2008 senilai Rp3.600.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 30 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan APBD bagian prinsip dan kebijakan penyusunan APBD dan perubahan APBD mengenai belanja modal yang mengatakan bahwa belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan pengeluaran untuk dapur dan paving stone pada kediaman walikota senilai Rp346.000.000,00 tidak sesuai ketentuan.
Keadaan ini disebabkan oleh panitia anggaran dan kepala dinas pekerjaan umum lalai dalam pelaksanaan belanja modal APBD tahun 2008.
Atas kondisi tersebut sekretaris daerah menyatakan bahwa penyewaan rumah pribadi walikota sebagai rumah dinas dilakukan dengan pertimbangan efisiensi anggaran. Pembangunan dapur serta paving stone dikarenakan rumah walikota yang dinilai kurang layak sehingga perlu dilakukan peningkatan bangunan.
BPK RI merekomendasikan kepada Walikota Tidore Kepulauan agar:
a. Menyetorkan pembangunan dapur dan paving stone sebesar Rp346.000.000,00 ke kas daerah dan bukti setor disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Utara.
b. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan kepada panitia anggaran dan kepala dinas pekerjaan umum yang lalai dengan membangun dapur dan paving stone pada kediaman walikota sebagai wujud pelaksanaan belanja modal APBD tahun 2008.
Atas ini, pemerintah Kota Tidore Kepulauan kemudian menyatakan telah melaksanakan rekomnedasi BPK RI. Karena telah menyetorkan uang sejumlah sebagaimana yang di sebutkan di atas ke kas daerah. namun satu hal yang mungkin sengaja di abaikan pemerintah yaitu Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Peberantasan Tindak Pidana Korupsi.
- Pasal 3 : Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, di pidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (Dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
- Pasal 4 : Pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapus di pidananya pelaku tindak pidana sebagaimana di maksud dalam Pasal 3.
Apapun yang terjadi dan dengan alasan apapun, hukum harus teta di tegakkan. Jangan dengan nama kekuasaan, hukum lantas di kesampingkan sehingga pejabat daerah dengan seenak perutnya menggunakan uang daerah untuk kepentingan pribadi.
Langganan:
Postingan (Atom)