Sebelum kami menggambarkan Konstruksi Kebudayaan dan History Tidore sebagai tema yang akan di pos kan kali ini, sebaikanya kami sedikit memberikan gambaran tentang Tidore biar bisa di pahami dulu bahwa Tidore itu seperti apa dan bagaimana. Biar ketika Budaya dan History Tidore di gambarkan, tidak ada lagi yang kemudian bertanya bahwa Tidore itu sebenarnya di mana, atau Tidore itu kaya apa. baiklah. inilah sedikit gambaran Umum tentang Tidore, meskipun tidak di gambarkan secara utuh dan menyeluruh, minimal dari gambaran singkat ini, Sahabat-sahabat yang suda sudi mampir di blog ini bisa sedikit mengangankan bahwa Kota Tidore Kepulauan ternyata kondisinya begini.
Kota Tidore Kepulauan sebagai daerah otonom yang dimekarkan dari Kabupaten Halmahera Tengah berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang pemekaran wilayah yang diresmikan pada tanggal 31 Mei 2003.
Secara geografis, letak wilayah Kota Tidore Kepulauan berada pada batas astronomis 0⁰-20⁰ Lintang Utara dan pada posisi 127⁰- 127,45⁰ Bagian Timur. Kota Tidore Kepulauan memiliki total luas wilayah 13.862,86 Km2 dengan daratan 9.116,36 Km2 dan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah utara Berbatasan dengan Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate dan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera barat.
- Sebelah timur Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur dan Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah.
- Sebelah selatan Berbatasan dengan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan dan Kecamatan pulau Moti Kota ternate.
- Sebelah barat Berbatasan dengan Laut Maluku.
Secara administratif, kota Tidore Kepulauan terdiri dari 8 (delapan) kecamatan dan 72 desa/kelurahan seperti yang diuraikan berikut ini :
- Kecamatan Tidore; Jumlah desa/kelurahan 11 dengan ibukota Gamtufkange, dan luas daerah 212,15 Km2.
- Kecamatan Tidore Selatan; Jumlah desa/kelurahan 8 dengan ibukota Gurabati, dan luas daerah 249,32 Km2.
- Kecamatan Tidore Utara; Jumlah desa/kelurahan 12 dengan ibukota Rum, dan luas daerah 221,33 Km2.
- Kecamatan Tidore Timur; Jumlah desa/kelurahan 4, dengan ibukota Tosa dan luas daerah 199,92 Km2.
- Kecamatan Oba; jumlah desa/kelurahan 9 dengan ibukota Payahe, dan luas daerah 2.373,63 Km2.
- Kecamatan Oba Selatan; Jumlah desa/kelurahan 7, dengan ibukota Lifofa, dan luas daerah 2.210,92 Km2.
- Kecamatan Oba Utara; jumlah desa/kelurahan 9 dengan ibukota Sofifi, dan luas daerah 1.155,91 Km2.
- Kecamatan Oba Tengah; jumlah desa/kelurahan 12, dengan ibukota Akelamo dan luas daerah 2.493,17 Km2.
Tabel 2.1 Jumlah Kelurahan dan Desa di Kota Tidore Kepulauan
Kecamatan Tidore | Kecamatan Tidore Selatan | Kecamatan Tidore Utara | Kecamatan Tidore Timur |
Kel. Seli | Desa Marekofo | Desa Maitara | Kel. Mafututu |
Kel. Soadara | Desa Maregam | Desa Maitara Selatan | Kel. Tosa |
Kel. Topo | Kel. Tongowai | Kel. Rum | Kel. Dowora |
Kel. Topo Tiga | Kel. Gurabati | Kel. Rum Balibunga | Kel. Kalaodi |
Kel. Soasio | Kel. Tomalou | Kel. Sirongo Folaraha | |
Kel. Gamtufkange | Kel. Tuguiha | Kel. Gubukusuma | |
Kel. Folarora | Kel. Dokiri | Desa Bobo | |
Kel. Gurabunga | Kel. Toloa | Kel. Mareku | |
Kel. Indonesiana | Kel. Afa Afa | ||
Kel. Tomagoba | Kel. Ome | ||
Kel. Goto | Kel. Fobaharu | ||
Kel. Jaya | |||
Kecamata Oba Utara | Kecamatan Oba Tengah | Kecamatan Oba | Kecamatan Oba Selatan |
Kel. Somahode | Kel. Lola | Kel. Kususinopa | Kel. Lifofa |
Kel. Akekolano | Kel. Akelamo | Kel. Payahe | Kel. Wama |
Kel. Oba | Kel. Togeme | Kel. Toseho | Kel. Nuku |
Kel. Sofifi | Kel. Akegurai | Kel. Gitaraja | Kel. Tagalaya |
Kel. Guraping | Kel. Akesai | Kel. Woda | Kel. Maidi |
Kel. Kaiyasa | Kel. Aketobololo | Kel. Kosa | Kel. Selamalofo |
Kel. Garojou | Kel. Akedotiou | Kel. Koli | Kel. Hager |
Kel. Kusu | Kel. Aketobatu | Kel. Bale | |
Kel. Ampera | Kel. Tadupi | Kel. Tului Talagamori | |
Kel. Bukit Durian | |||
Kel. Galala | |||
Kel. Balbar |
Sumber : Kota Tidore Kepulauan dalam Angka (Kerjasama BPS dan BAPPEDA)
Peta Administrasi Kota Tidore Kepulauan
Keadaan iklim di Kota Tidore Kepulauan tidak berbeda jauh dengan iklim di daerah-daerah lainnya di pulau Halmahera dan sekitarnya yaitu beriklim tropis lembab, yang dipengaruhi angin laut. Iklim daerah ini sangat di pengaruhi oleh laut Halmahera, laut Seram dan laut Maluku.
Daerah Kota Tidore Kepulauan secara fisiografi dapat di bagi manjadi 2 bentukan utama yaitu pada daerah Pulau Tidore dan Pulau Halmahera. Pulau Tidore memiliki satuan bentukan asal gunungapi. Satuan ini memiliki kelerengan bervariasi mulai dari 2 % hingga lebih dari 40%, hal ini sesuai dengan jenis bentukan asal Satuan vulkanik.
Gambar 2.1 Bentuk Morfologi Pulau Tidore Menunjukkan Satuan Dataran Vulkanik(Pada daerah pesisir), Satuan Lereng Vulkanik (Pada bagian lereng), Puncak Gunungapi (Kerucut vulkanik) dan Perbukitan Vulkanik Denudasional Pada Bagian Utara
Sumber: Survey Lapangan, 2009
Bagian ke dua wilayah Kota Tidore yang berada pada Pulau Halmahera memiliki karakteristik yang berbeda dengan Pulau Tidore. Satuan geomorfologi ini antara lain adalah dataran alluvial, perbukitan denudasional, perbukitan denudasional ultramafik, Plato dan Monoklin.
Gambar 2.1 Bentuk Morfologi Pulau Tidore Menunjukkan Satuan Dataran Vulkanik(Pada daerah pesisir), Satuan Lereng Vulkanik (Pada bagian lereng), Puncak Gunungapi (Kerucut vulkanik) dan Perbukitan Vulkanik Denudasional Pada Bagian Utara
Sumber: Survey Lapangan, 2009
Tabel 2.3 Luas dan Jenis Penggunaan Lahan di Kota Tidore Kepulauan
No | Penggunaan | Luas (Km2) | % |
1 | Permukiman | 486,86 | 5,34 |
2 | Kebun Campuran | 1.483,59 | 16,27 |
3 | Perkebunan | 23,31 | 0,26 |
4 | Mangrove | 82,78 | 0,91 |
5 | Hutan | 6.084,29 | 66,74 |
6 | Tanah Terbuka | 1,91 | 0,02 |
7 | Persawahan | 140,49 | 1,54 |
8 | Tegalan | 489,34 | 5,37 |
9 | Semak Belukar | 323,79 | 3,55 |
Jumlah | 9.116,36 | 100,00 |
Sumber: Penghitungan Berdasar Citra Satelit
Berdasarkan Peta Jenis Penggunaan Lahan (2008) Kota Tidore Kepulauan masih didominasi oleh hutan (66,74%). Kemudian Kebun campuran (16,27%) dan ketiga adalah Tegalan (5,57%). Adapun pertanian adalah 1,54 % berupa sawah dengan kondisi pemanfaatan lahan ini laju peralihan dari lahan hutan menjadi yang lain dapat menjadikan kemungkinan terjadinya perubahan ekosistem yang paling mendasar. Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Kota Tidore Kepulauan Tahun 2005-2008
No. | Kecamatan | Jumlah Penduduk | |||
2005 | 2006 | 2007 | 2008 | ||
1 | Tidore | 26.513 | 27.207 | 27.552 | 20.789 |
2 | Tidore Selatan | 13.800 | 13.577 | 14.478 | 15.082 |
3 | Tidore Utara | 15.202 | 15.097 | 15.864 | 16.184 |
4 | Tidore Timur | 7.633 | |||
5 | Oba | 14.118 | 15.222 | 14.761 | 10.070 |
6 | Oba Utara | 16.268 | 17.761 | 16.942 | 10.725 |
7 | Oba Selatan | 5.009 | |||
8 | Oba Tengah | 6.438 | |||
Jumlah | 85.901 | 88.864 | 89.597 | 91.930 |
Sumber: Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2006, 2007, 2008, 2009, BPS
Tahun 2008 jumlah penduduk Kota Tidore Kepulauan bertambah sebanyak 1.333 jiwa dari tahun 2007. Jumlah penduduk terbanyak masih berada di Kecamatan Tidore sebanyak 20.789 jiwa. Jumlah penduduk terendah di Kecamatan Oba Selatan sebesar 5.009 jiwa sebagai kecamatan baru.
Pada tahun 2008 kepadatan penduduk tertinggi dan terendah sudah bergeser akibat dari pemekaran wilayah menjadi kecamatan baru. Kepadatan penduduk kasar tahun 2008 tertinggi di Kecamatan Tidore sebesar 98 jiwa/Km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Oba Tengah ( 3 jiwa/Km2) sebagai pemekaran dari Kecamatan Oba Utara. Dari data tahun 2008 terlihat bahwa pulau Tidore lebih padat penduduknya dari pada wilayah Kota Tidore Kepulauan yang berada di pulau Halmahera.
Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan dikenal dengan Kesultanan Tidore atau termasuk salah satu Kerajaan Moloku Kie Raha yang mempunyai latar belakang panjang dan berpengaruh terhadap kebudayaan dan adat istiadat. Dalam kehidupan masyarakat Kota Tidore Kepulauan, budaya dipengaruhi oleh adat. Tidore Kepulauan mempunyai banyak suku bangsa dan bahasa yang menyebabkan beragamnya budaya dan adat istiadat. Tolong menolong atau gotong royong merupakan sikap mental yang masih terpelihara sampai sekarang dalam tata pergaulan masyarakat Tidore Kepulauan.
Nah... itu baru sedikit gambaran singkat tentang kondisi Kota Tidore kepulauan secara umum, Insya Allah akan kami posting tulisan yang lebih spesifik lagi yang bisa menggambarkan tema yang telah kami sampaikan di atas. sebab untuk posting yang sedikit ini aja, komputernya udah menangis meminta ampun, karena loadnya berat sekali. he he he :). maklum komputernya jadul dan kecepatan baca prosesornya lambat sekali. Insya Allah akan di tambahkan tulisannya, tapi di istirahatkan dulu komputernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar